Konglomerat Bisnis JK dengan Valuasi IPO Rp 340 Triliun
Kaya raya di usia muda adalah impian banyak orang, dan salah satu contoh nyata adalah Liu Jingkang, seorang miliarder baru asal China. Pada usia 34 tahun, Liu telah berhasil mengumpulkan kekayaan yang luar biasa berkat keberhasilannya dalam industri teknologi, khususnya melalui perusahaan action camera yang ia dirikan.
Liu Jingkang, yang lebih dikenal dengan inisial JK, merupakan pendiri dari Insta360, sebuah perusahaan yang menjadi pionir dalam teknologi kamera 360 derajat. Dengan penawaran publik perdana yang sangat sukses di Bursa Efek Shanghai, aksi saham perusahaan ini melonjak, menandai tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa kekayaan JK telah mencapai US$3,7 miliar, setara dengan Rp62 triliun. Pencapaian ini bukan hanya mencerminkan keberhasilan bisnisnya, tetapi juga visi dan dedikasinya dalam dunia teknologi.
Pencapaian Menonjol Liu Jingkang dalam Dunia Bisnis
Insta360, yang juga dikenal dengan nama Arashi Vision, berlokasi di Shenzhen, China. Perusahaan ini baru-baru ini berhasil menghimpun dana hingga 1,94 miliar yuan (US$270 juta) melalui penawaran umum perdana di papan STAR Market, yang mencatatkan sahamnya pada 12 Juni 2025 dengan pencatatan yang mengesankan.
Dengan harga pembukaan saham di 182 yuan, saham Insta360 meningkat hingga 285% dari harga IPO yang ditetapkan di 47,27 yuan. Pencatatan ini menandakan bahwa perusahaan berhasil menarik perhatian banyak investor dan menjadi IPO terbesar di tahun ini di STAR Market.
Sebagian besar dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini dialokasikan untuk riset dan pengembangan produk baru. Ini menunjukkan bahwa Liu tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga memiliki pandangan visioner untuk masa depan perusahaan.
Awal Mula dan Perkembangan Insta360 Sejak Didirikan
Liu Jingkang mendirikan Insta360 pada tahun 2015 setelah menamatkan pendidikan di Universitas Nanjing dengan gelar di bidang ilmu komputer. Melalui kerja keras dan inovasi, ia berhasil membawa perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama dalam industri teknologi kamera.
Pada tahun 2017, Liu masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia, sebuah pengakuan atas capaian luar biasa yang berhasil diraihnya di usia muda. Sejak itu, Insta360 telah berkembang pesat dengan menawarkan berbagai produk kamera yang inovatif.
Salah satu produknya yang terkenal adalah kamera aksi 360 derajat dari seri ‘X’ dan kamera mini dari seri ‘Go’, yang telah mendapatkan perhatian luas dari videografer dan kreator konten di tingkat global. Pertumbuhan ini tidak hanya memperkuat posisi Insta360, tetapi juga menambah nilai di pasar teknologi.
Strategi Bisnis dan Tantangan yang Dihadapi Insta360
Insta360 mencatatkan pendapatan sebesar 5,6 miliar yuan (US$779,9 juta) pada tahun 2024, naik 53,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh robust penjualan domestik dan penetrasi pasar internasional, di mana 76% dari pendapatannya berasal dari luar negeri, termasuk penjualan signifikan di AS.
Perusahaan ini saat ini memiliki sekitar 2.000 karyawan di berbagai kantor internasional yang tersebar di China, AS, Jepang, dan Jerman. Dalam prospektusnya, perusahaan mengungkapkan niat untuk memperluas jangkauan pasar global, yang menunjukkan ambisi mereka untuk bersaing di dunia yang semakin kompetitif.
Meskipun berhasil meraih banyak hal, Insta360 juga tidak terlepas dari tantangan, terutama terkait ketegangan dagang antara AS dan China. Perusahaan menyadari bahwa kebijakan tarif yang berubah-ubah dapat mempengaruhi ekspansi bisnis mereka di pasar luar negeri.
Inovasi dan Masa Depan Insta360 dalam Dunia Teknologi
Di sisi inovasi, Insta360 terus berupaya untuk mengembangkan teknologi terbaru, termasuk fitur berbasis AI dan kompatibilitas dengan teknologi realitas virtual (VR). Salah satu langkah penting dari perusahaan adalah kerjasama dengan Apple untuk mendukung penggunaan produk Insta360 di headset Vision Pro.
Pada bulan April, perusahaan meluncurkan fitur baru dalam aplikasinya, yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menambahkan musik dan transisi otomatis pada rekaman video. Fitur ini ditujukan untuk membantu kreator konten agar lebih efisien dalam proses pengeditan dan menarik lebih banyak pengguna.
Permintaan untuk produk Insta360 terus meningkat seiring dengan berkembangnya ekonomi kreator global. Menurut laporan terbaru, pada tahun 2023 terdapat sekitar 50 juta kreator online di seluruh dunia, yang menunjukkan potensi pasar yang sangat besar.









